Pemanfaatan Bahan Alam dan Budaya Minum Jamu Sebagai Solusi Kesehatan Alami untuk Masyarakat Modern

Authors

  • Sri Fitrianingsih Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Annik Megawati Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Aisyah Putti Maghfirah Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Hilda Auliya Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Vicky Yashirly Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Wildayanti Wildayanti Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Luvita Gabriel Zulkarya Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Bagus Riyanto Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Yanulia Handayani Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Kadar Ismah Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Luthfiana Nurulin Nafi’ah Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Dessy Erliani Mugita Sari Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author
  • Aprillia Puspitasari Tuggadewi Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus Author

DOI:

https://doi.org/10.52317/jupkes.v4i2.52

Keywords:

Alami, Budaya, Jamu, Kesehatan, Modern, Pemanfaatan

Abstract

Berkembangnya zaman dan meningkatnya kesibukan masyarakat, kebiasaan minum jamu mulai terpinggirkan, digantikan oleh penggunaan obat-obatan kimia yang lebih praktis. Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, terjadi kebangkitan minat terhadap jamu, terutama di kalangan masyarakat urban yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan alami dan pengobatan holistik. Tujuan umum kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahan alam dan budaya minum jamu sebagai solusi kesehatan alami untuk masyarakat modern. Sedangkan tujuan khusus adalah memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang bahan alam yang berpotensi untuk kesehatan, memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang zat khasiat yang terkandung pada bahan alam, manfaat/khasiat mengkonsumsi jamu. Sasaran pengabdian masyarakat adalah sekumpulan warga Kudus yang melakukan CFD. Kegiatan pengabdian ini terbagi menjadi beberapa tahapan dalam mencapai target dan luaran, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan hingga tahapan monitoring dan evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah memahami dengan baik materi yang disampaikan dan masyarakat mengikuti kegiatan tampak sangat antusias, yang terlihat dari partisipasi aktif dan keterlibatan mereka sepanjang acara.

References

Ardiansyah, Y., & Putra, R. I. (2022). The role of jamu in preventive health care in Indonesia: A cultural perspective. Asian Journal of Ethnobotany, 14(1), 45-52.

Elfahmi, Woerdenbag, Herman J., Kayser, Oliver. (2014). Jamu: Indonesian traditional herbal medicine towards rational phytopharmacological use. Journal of Herbal Medicine, 4(2), 51–73.

Estiasih, T., et al. (2025). Indonesian traditional herbal drinks: diversity, processing, and health benefits. Journal of Ethnic Foods, 12, 7.

Gondokesumo, M. E., & Muthmainnah, A. S. (2025). Benefits of Indonesian Scientific Jamu in the Treatment of Various Diseases: A Review. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology.

Hewlings, S. J., & Kalman, D. S. (2017). Curcumin: A review of its effects on human health. Foods, 6(10), 92. https://doi.org/10.3390/foods6100092

Kusumaningrum, Z. S., & Hanjani, V. P. (2025). Jamu: An ethnomedicine study and local knowledge of jamu makers in health practices. Endogami, 8(2), 259–270.

Pratama, M. A., & Salim, A. (2020). Utilization of natural ingredients in jamu as an alternative medicine: A systematic review. Indonesian Journal of Natural Products, 15(2), 115-123.

Purwadianto, A., et al. (2017). Pedoman Penelitian Jamu Berbasis Pelayanan Kesehatan. Badan Litbangkes.

Rohman, A., Khasanah, A., & Sumiwi, I. (2019). The efficacy of herbal medicine in traditional Indonesian jamu for health improvement: A review. Journal of Traditional and Complementary Medicine, 9(4), 319-328.

Sari, A. F., Amalia, H., & Rahmawati, A. (2017). Kurkumin dalam kunyit sebagai agen antioksidan dan antiinflamasi: Tinjauan pustaka. Jurnal Farmasi Indonesia, 32(1), 65-74.

Sasongko, H., Maharani, A. H., Hutasoit, J. A., Riatma, D. L., Ningsih, H., Sukaridhoto, S., Mufid, M.R., Ismar, MH. Ramdhani., Atmaja, A. P., Salim, A.T.A, Martien, R. (2024). An updated review of curcumin in health applications: In-vivo studies and clinical trials. Biomedicine & Pharmacology Journal, 17(4).

Sutrisna, E., & Salim, A. (2018). Exploring the health benefits of jamu for modern society. Journal of Herbal Medicine, 11(2), 134-141.

Utami, D., Maulidya, I., & Nugroho, A. (2022). Kajian Etnofarmakologi Empon-empon sebagai Peningkat Imunitas. Jurnal Tradisional dan Komplementer, 9(1), 35–42.

Yusmaniar, Y., Hasbi, F., & Rani, R. (2025). A systematic review of Indonesian traditional Jamu medicine. Tropical Journal of Pharmaceutical Research.

Yulianti, R., Puspitasari, D., & Lestari, R. (2020). Kurkumin sebagai Agen Antioksidan dan Antikanker dalam Pengembangan Obat Herbal. Jurnal Farmasi Indonesia, 12(1), 45–53.

Downloads

Published

2025-07-01

How to Cite

Pemanfaatan Bahan Alam dan Budaya Minum Jamu Sebagai Solusi Kesehatan Alami untuk Masyarakat Modern. (2025). Jurnal Pengabdian Kesehatan, 4(2), 14-19. https://doi.org/10.52317/jupkes.v4i2.52

Similar Articles

1-10 of 40

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)